di bawah ini adalah tahapan tahapan tolak peluru kecuali
Gambar1.49 Pembelajaran melempar dan menangkap bola di tempat Gambar 1.48 Cara menangkap bola permainan bolabasket 35 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 Pembelajaran melempar dan menangkap bola bertiga Sekarang coba kamu praktikkan melempar dan menangkap bola yang dilakukan bertiga dengan cara berikut ini. a Cari temanmu 3 orang dan
2Diantara keempat hidrida di bawah ini a. HF b. H2S c. CH4 d.NaH yang manakah yang dapat bereaksi dengan air menghasilkan hidrogen A. a,b,c D. d B. a,c E. a,d C. b,d 3. Dari keempat pernyataan di bawah ini a. elektron dalam atom fluor lebih sedikit daripada elektron dalam atom klor b. afinitas elektron fluor lebih besar dari afinitas elektron klor
Ketikapemain memegang peluru, titik berat peluru ada pada .. a. Seluruh jari tangan b. Ibu Jari c. Telapak tangan d. Ibu jari dan jari kelingking 2. Posisi awal tolak peluru awalan menyamping yaitu a. Sektor lemparan di samping kiri b. Menghadap arah tolakan c. Membelakangi arah tolakan d. Sektor lemparan di samping kanan 3.
Gambar2.6.8 Tolak peluru gaya menyamping Gambar 6.6.9 Tolak peluru gaya membelakangi 210 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X c. Langkah-Langkah Pembelajaran Tolak Peluru 1) Kegiatan Mengajar Kegiatan mengajar dimulai ketika guru sudah berada di lapangan atau di ruangan serba guna untuk bertemu siswa pada pelajaran yang dijadwalkan.
CONTOHSOAL MATA KULIAH TUMBUH KEMBANG MANUSIA. I. Beri tanda x pada B bila jawaban benar dan S bila jawaban salah ! 1. B - S Peletak dasar moral paedogenik, yang mencandra pendidikan sebagai upaya mengembangkan daya pikir anak menuju kesempurnaan kesusilaan merupakan sejarah perkembangan anak yang dinyatakan oleh Sokrates.. 2. B - S Pertumbuhan sefalokaudal dimulai arah kepala menuju kaki.
Site De Rencontre Pour Noir Et Blanc. - Tolak peluru merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Olahraga ini termasuk dalam kategori di nomor lempar. Dalam praktiknya, olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak, mendorong, serta melemparkan peluru, yang berupa bola berbahan logam, sejauh mungkin. Penolakan peluru dilakukan dari titik lempar hingga menuju lokasi pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu. Kendati terlihat sederhana, tolak peluru sebenarnya termasuk olahraga berat. Sebab, bobot peluru yang dilempar tidak ringan. Beratnya mencapai 5 kilogram junior putra, 3 kilogram junior putri, 4 kilogram senior putri dan 7,257 kilogram senior putra.Selain itu, setidaknya terdapat 2 faktor yang melatarbelakangi tolak peluru masuk kategori olahraga berat. Kedua faktor berkaitan dengan gerak dasar dalam olahraga ini. Pertama, postur tubuh atlet akan mempengaruhi jarak lemparan peluru. Atlet berpostur tubuh besar cenderung memiliki energi yang lebih besar juga, kendati yang punya fisik kecil maupun sedang mungkin saja mahir dalam olahraga lempar peluru. Kedua, penguasaan teknik lempar peluru akan menentukan jauh atau tidaknya tolakan peluru. Dengan demikian, atlet bertubuh kecil atau sedang dapat melakukan tolakan jauh jika menguasai teknik tolak peluru dengan mahir. Fungsi Tangan Kiri dalam Tolak Peluru Atlet tolak peluru ditekankan memakai tangan dominannya untuk menolakkan peluru ke sektor lemparan. Adapun mayoritas atlet menggunakan tangan kanannya untuk menolakkan peluru, kecuali jika ia kidal. Karena itu, sering muncul pertanyaan apa fungsi tangan kiri dalam tolak peluru, jika atlet lebih dominan memakai tangan kanan. Meskipun tidak digunakan, tangan kiri tangan yang tidak dominan tetap memiliki fungsi penting dalam olahraga tolak peluru. Fungsi tangan kiri ini adalah untuk menjaga keseimbangan atlet. Fungsi utama tangan kiri muncul setelah atlet menolakkan peluru. Tepatnya, dalam posisi pendaratan kaki kanan, sementara kaki kiri ditarik ke belakang bersamaan dengan lengan kiri sang atlet. Dengan demikian, tangan kiri dapat menjaga keseimbangan atlet agar tidak terjatuh saat melakukan tolak peluru. Jika atlet kehilangan keseimbangan usai menolak peuru, ia berisiko terjatuh, dan mengalami cedera itu, tangan kiri, khususnya di bagian bahu, berfungsi sebagai penahan sehingga tolakan menjadi maksimal. Tangan kiri berperan menjaga keseimbangan atlet sehingga bisa mendaratkan peluru ke sektor lemparan secara lebih tepat. Teknik Dasar Tolak Peluru dan Penjelasannya Untuk melakukan olahraga tolak peluru, setidaknya ada 3 teknik dasar yang harus dikuasai. Penguasaan 3 teknik dasar itu bisa menentukan jangkauan lemparan mencakup teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, dan teknik menolakkan peluru. Dalam praktiknya secara berurutan ialah atlet memegang peluru dengan benar; meletakkan peluru di leher; dan melemparkan peluru hingga menjangkau sasaran lokasi begitu, teknik dasar tolak peluru tak sesederhana itu. Penjelasan yang lebih lengkap mengenai 3 teknik dasar tolak peluru tersebut adalah sebagai Teknik Memegang PeluruDalam olahraga tolak peluru, terdapat tiga teknik memegang peluru. Atlet dapat menggunakan salah satu dari tiga teknik tersebut dalam melakukan tolak peluru. Berikut ini cara melakukan ketiga teknik Teknik memegang peluru jenis pertama Taruh peluru di telapak tangan. Pegang erat peluru menggunakan jari-jari tangan dengan posisi jari-jari dikembangkan. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk memegang peluru. Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk. Ibu jari berada di posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru. Berikan tenaga lebih pada ibu jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh. b. Teknik memegang peluru jenis keduaTeknik kedua dilakukan dengan merapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, kemudian tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang. c. Teknik memegang peluru jenis ketigaTektik ketiga dilakukan dengan cara merapatkan jari-jari dalam posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk atlet yang memiliki telapak tangan kecil. 2. Teknik Meletakkan Peluru di LeherSetelah memutuskan teknik memegang peluru yang paling cocok, tempelkan peluru di leher samping kanan, kecuali bagi orang kidal di leher samping kiri. Letakkan ibu jari dengan menempel di atas tulang di bagian bahu atau tulang selangka. Posisikan siku dalam kondisi lurus dan sejajar dengan bahu. Kemudian, miringkan kepala ke arah peluru agar kedudukannya stabil dan mantap. 3. Teknik Menolak PeluruPenguasaan teknik menolak peluru yang tepat akan menghasilkan lemparan peluru sejauh mungkin. Karena itu, atlet perlu menguasai teknik-teknik menolak peluru sebagai berikut. a. Sebelum melempar peluru, atlet berdiri tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan. b. Kaki direnggangkan sampai selebar bahu. c. Kemudian, kaki kanan ditekuk dan berat badan bertugas menumpu di kaki kanan. d. Persiapan menolak peluru dilanjutkan dengan menempelkan tangan kanan yang memegang peluru di bahu, tepat di bawah rahang dengan siku membentuk sudut 90 derajate. Pada saat bersamaan, tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap ke arah tolakan. f. Ketika tangan memegang peluru, kaki yang dekat dengan lokasi lemparan digerakkan dengan cara diayun. Tujuannya adalah untuk ancang-ancang penolakan peluru. g. Pada saat bersamaan, atlet memutar pinggangnya ke sisi sektor lemparan hingga pinggul mendorong tubuh condong ke depan. h. Lalu, pandangan fokus ke lokasi lemparan peluru. i. Ketika menolakkan peluru, atlet menggerakkan kaki kanannya ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang dijadikan ancang-ancang. j. Kemudian, kaki kiri lurus ke belakang, rileks, serta lutut kanan sedikit ditekuk. Pandangan tetap fokus ke lokasi lemparan peluru. k. Saat menolakkan peluru, atlet memutarkan badannya ke arah sektor pendaratan. l. Pada saat yang sama, kaki kanan menolak dan melonjak dengan tenaga yang cukup besar untuk mendorong peluru. m. Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut tolakan 40 derajat ke arah atas. o. Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat lagi ke tanah dengan posisi sedikit menekuk. p. Di saat bersamaan, posisi badan ditujukan ke arah depan dengan pandangan tertuju ke arah jatuhnya peluru. - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom
Olahraga tolak peluru atau shot put tidak benar-benar melakukan gerakan melempar, berbeda dari cabang olahraga atletik lempar lain. Tolak peluru hanya mengandalkan gerakan menolak atau mendorong bola logam dengan bobot tertentu untuk meraih jarak sejauh-jauhnya. Gerakan tolak peluru pun hanya boleh mengandalkan kekuatan salah satu tangan saja. Sejarah cabang olahraga tolak peluru Sejarah olahraga tolak peluru dimulai dari kegiatan orang Yunani Kuno yang melempar batu sebagai olahraga. Kemudian pada abad pertengahan, para tentara perang memiliki kebiasaan melempar bola meriam yang menjadi cikal bakal tolak peluru hingga saat ini. Bentuk modern cabang olahraga atletik ini diketahui berasal dari Skotlandia pada abad ke-19, tepatnya melalui ajang Highlands Games di mana para peserta akan melempar batu atau logam berat dari belakang garis untuk mendapatkan jarak terjauh. Pada ajang Olimpiade modern, olahraga tolak peluru menggunakan bola dengan material besi atau kuningan dengan bobot tertentu. Cabang olahraga ini baru dipertandingkan untuk pria sejak tahun 1896, sementara cabang olahraga ini dibuka untuk wanita secara resmi baru pada tahun 1948. Beragam gaya olahraga tolak peluru Dalam pertandingan resmi, ada dua macam gaya yang sering digunakan, yakni gaya O’brien dan gaya spin. Selain itu, ada pula gaya ortodoks yang kurang populer dalam pertandingan resmi, tetapi lebih bertujuan dalam pelatihan pemula atau tujuan pendidikan seperti di sekolah. 1. Gaya O’brien Parry O’brien, seorang atlet Amerika Serikat mempopulerkan gaya glide atau meluncur yang kini lebih terkenal dengan gaya O’brien. Ketika melakukan permulaan gaya ini, posisi seorang atlet akan membelakangi area pendaratan. Selanjutnya, atlet akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat sebelum melontarkan bola logam. 2. Gaya spin Gaya spin atau berputar pertama kali dipopulerkan Aleksandr Baryshnikov, seorang atlet asal Rusia. Teknik ini memerlukan keterampilan tinggi karena mengharuskan seorang atlet berputar 360 derajat dalam kecepatan tinggi sebelum mendorong bola logam ke depan. Gerakan ini bertujuan untuk menghasilkan momentum agar menghasilkan jarak tolakan terjauh.
Halo Putri D, terima kasih sudah bertanya di Roboguru, Kakak bantu jawab, ya. Jawaban C. Menjaga keseimbangan. Yuk simak pembahasan berikut. Tolak peluru merupakan sebuah olahraga yang termasuk ke dalam cabang olahraga atletik, pada dasarnya tolak peluru merupakan olahraga dengan menggunakan peluru atau besi seberat dan dilempar sekuat dan sejauh jauhnya untuk memperoleh Jarak yang di capai. Ada beberapa tahapan dasar dalam melakukan tolak peluru yaitu 1. Memegang peluru. 2. Awalan. 3. Sikap badan saat menolak peluru. 4. Sikap badan setelah menolakkan peluru. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Menjaga keseimbangan. Semoga membantu
Tolak peluru merupakan cabang nomor atletik yang diperlombakan dalam ajang bergengsi seperti Asian Games hingga Olimpiade. Olahraga ini mengharuskan para atletnya menguasai teknik tolak peluru yang benar, agar hasil lemparannya mencapai titik sejauh mungkin. Di Indonesia, teknik tolak peluru biasanya akan diajarkan di bangku sekolah dasar dan menengah. Sesuai namanya, olahraga tolak peluru adalah suatu upaya menolak atau mendorong bola besi ke arah depan. Tolak peluru harus dilakukan menggunakan satu tangan. Hal tersebut sudah menjadi aturan dasar yang disepakati baik oleh para atlet maupun induk organisasi atletik dunia yaitu IAAF. Meski terlihat mudah, pada prakteknya cara menolak peluru yang benar cukup sulit dilakukan. Mengingat bobot dari pelurunya sendiri lumayan berat. Untuk kompetisi resmi, ukuran berat bola peluru bagi atlet pria yaitu 7,26 kg. Sedangkan bagi atlet putri beratnya 4 kg. Agar tembakan peluru bisa mencapai titik paling jauh, seorang atlet perlu menguasai dasar-dasar dari teknik tolak peluru. Apa saja teknik tolak peluru yang harus dipelajari? Berikut penjelasan ringkasnya. Teknik Tolak Peluru Secara umum terdapat beberapa fase dalam teknik tolak peluru. Teknik ini dimulai dengan sikap awalan atlet hingga posisi tubuh setelah peluru berhasil dilesatkan. Mengutip PJOK Modul 10 Atletik - Tolak Peluru, berikut uraiannya 1. Cara Memegang Peluru yang Benar Cara memegang peluru yang benar adalah sebagai berikut Jari-jari tangan harus memegang dengan kuat peluru. Usahakan letaknya berada di bagian telapak tangan atas Jari-jari tangan harus diregangkan terutama jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk. Tujuannya agar menahan dan memegang peluru bagian belakang Jari kelingking dan ibu jari memegang/menahan peluru bagian samping. Sehingga peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar Kalau tangan sudah memegang peluru dengan benar, selanjutnya letakkan pada bahu dan menempel melekat di leher Posisi siku tangan diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan Atlet disarankan supaya menjaga kondisi badan dan tangannya tetap rileks. Kemudian tangan yang lain membantu menjaga keseimbangan 2. Teknik Tolak Peluru untuk Sikap Awalan Awalan sebelum melakukan tolakan peluru perlu diperhatikan baik-baik oleh para atlet. Sebab, langkah pertama ini akan menentukan sejauh mana bola besi tersebut melesat. Berikut teknik awalan untuk tolak peluru Kedua kaki dibuka lebar dan atur posisi tubuh berdiri tegak sedikit menyamping ke arah tolakan Luruskan kaki kiri ke depan Kemudian kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agakserong ke samping kanan Berat badan berada pada kaki kanan, atur tubuh agak condong ke samping kanan Tangan kanan memegang peluru pada bahu pundak, sedangkan tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan Arahkan pandangan mata tertuju ke arah tolakan 3. Teknik Tolak Peluru untuk Menolak Daya tolakan yang kuat akan memberikan hasil lemparan yang maksimal. Untuk melakukannya, berikut langkah-langkah yang mesti dipahami Putar badan ke arah tolakan. Bersamaan dengan itu, tarik siku ke arah samping kiri Lalu pinggul, pinggang, serta perut di dorong ke depan sampai dada terbuka Usahakan agar dada menghadap ke depan, dengan posisi menyerong menuju arah tolakan Dagu diangkat dan pandangan tertuju ke arah tolakan Saat badan sudah menghadap ke depan, lakukan tolakan peluru dengan kuat dan cepat ke arah depan atas Bersamaan dengan itu, kaki kanan membantu memperbesar daya tolakan 4. Teknik Tolak Peluru untuk Gerak Lanjutan Setelah bola peluru ditembakkan ke depan, upayakan agar kaki kanan yang menjadi tumpuan diarahkan menempati tempat bekas kaki dengan lutut agak dibengkokkan Sementara untuk kaki kiri diangkat lurus ke belakang dalam kondisi rileks, supaya menjaga keseimbangan Condongkan badan ke depan disertai tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan. Posisinya sedikit agak di bawah badan Untuk lengan kiri arahkan lurus ke belakang untuk menjaga keseimbangan Teknik tolak peluru harus dipahami agar seorang atlet dapat mendorong bola besi tersebut, tanpa melakukan kesalahan yang berujung pada pelanggaran aturan. Di dalam kompetisi resmi, biasanya tolak peluru akan diadakan di sebuah lapangan yang dibatasi oleh dua garis menuju pusat lingkaran dengan panjang balok lemparan 1,22 m, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 cm. Peserta akan dinyatakan gagal apabila dia menyentuh balok atas atau keluar dari lingkaran lapangan. Selain itu, jika peluru jatuh di luar perpanjangan garis sektor lingkaran, lemparannya akan dianggap gagal.
- Salah satu nomor lempar yang termasuk cabang olahraga atletik adalah tolak peluru. Senada dengan namanya, tolak peluru dilakukan dengan cara menolak bola besi mendorong dari bahu dengan menggunakan satu tangan. Menilik sejarahnya, tolak peluru sudah ada sejak 2000 tahun silam. Olahraga tolak peluru lantas popular bagi para pria Britania Raya Inggris lantaran dijadikan sebagai penguji kekuataan seorang lelaki. Pada awalnya, media peluru yang digunakan adalah batu. Kemudian, ketika masuk abad pertengahan, keberadaan batu digantikan dengan peluru meriam bersamaan dengan lahirnya sebuah inspirasi tolak peluru modern. Mengutip modul Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan karya Sabar Muljana dan Yunus Dartono 20206, olahraga tolak peluru mengalami kemajuan besar pada sekitar tahun 1950, ketika Parry O’Brien memulai tolakan menghadap bagian belakang ring metode ’Brien. Untuk melakukan praktek tolak peluru dengan baik dan memperoleh jarak tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai sejumlah teknik serta prinsip dasar olahraga ini. Beberapa prinsip dasar tolak peluru meliputi, cara memegang peluru, sikap badan ketika melakukan tolakan, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah melakukan tolakan. Penjelasan mengenai teknik dasar tolak peluru bisa dilihat di Bola dan Lapangan Tolak Peluru Merujuk buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Muhajir 2017147, tolak peluru adalah suatu gerakan menolak atau mendorong alat bundar peluru dengan berat tertentu yang terbuat dari bahan logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Adapun berat peluru yang kerap digunakan dalam sebuah ajang perlombaan tolak peluru terbagi menjadi 2 jenis, yakni sebagai berikut1. Untuk peserta laki-laki, berat bola tolak peluru adalah 7,25 kg2. Untuk peserta perempuan, berat bola tolak peluru sebesar 4 kg. 3. Untuk yunior putra, berat bola tolak peluru 5 kg4. Untuk yunior putri, berat bola tolak peluru 3 kg Sementara itu, lapangan tolak peluru memiliki bentuk yang hampir sama dengan arena untuk nomor lempar dari cabang olahraga atletik lainnya, yakni lempar cakram. Bedanya terletak pada adanya sebuah papan batas tolakan dalam arena lingkaran tolakan peluru. Kemudian beberapa ketentuan lain terkait lapangan tolak peluru dan ukurannya ialah sebagai berikut 1. Ada 2 bagian lingkaran di lapangan tolak peluru, yakni lingkaran untuk tolakan dan sektor Lingkaran tolakan di lapangan tolak peluru memiliki diameter 2,235 meter yang dikelilingi ring besar sebagai batas lingkaran dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm. 3. Di bagian depan lingkaran tolakan dipasang balok dengan panjang 1,22 m, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 Lingkaran sektor pendaratan dalam lapangan tolak peluru, berupa garis batas sector line dan garis Sektor pendaratan memiliki sudut sebesar 40 derajat dan panjang dengan ukuran minimal 25 Gaya Tolak Peluru Gaya yang kerap digunakan dalam tolak peluru ada dua macam, yakni gaya lama gaya ortodoks dan gaya baru gaya O’Brian. Adapun gaya lain dari tolak peluru hanya merupakan sebuah variasi dari kedua gaya tersebut. Dalam tolak peluru, gaya ortodoks biasa disebut pula dengan istilah gaya menyamping. Sementara gaya baru atau gaya O'Brian kerap disebut gaya membelakangi arah tolakan. Adapun cara melakukan 2 macam gaya dalam tolak peluru bisa dicermati dalam perincian di bawah ini. 1. Cara menolak peluru dengan gaya ortodoks gaya menyamping Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan Kedua kaki dibuka Kaki kiri lurus ke depan Kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan Berat badan berada pada kaki kanan, dan badan agak condong ke samping kanan Tangan kanan memegang peluru pada bahu pundak Tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas dan melemas Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan Pandangan tertuju ke arah tolakan Tangan kiri didorongkan ke depan sekuat tenaga untuk menolakkan peluru Saat menolakkan peluru, kaki kanan yang di belakang diangkat untuk menambah daya tolakan. 2. Cara menolak peluru dengan gaya O'Brian membelakangi arah tolakan Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan Kedua kaki dibuka Tumit kaki kiri yang di depan agak diangkat Lalu, pegang peluru dengan tangan kanan dan letakkan di bawah dagu sampaing kanan Bungkukkan badan ke depan hingga membelakangi sektor lemparan Pada saat bersamaan, lutut kaki kanan ditekuk dan menjadi tumpuan badan Sementara itu, kaki kiri yang tidak digunakan sebagai tumpuan diayunkan ke belakang Putar badan ke arah sektor lemparan Saat memutar badan, ganti kaki yang menjadi tumpuan Putaran badan diikuti dengan tolakan peluru ke arah sektor lemparan Saat melakukan tolakan, tangan kanan pemegang peluru disorongkan ke depan sekuat tenaga hingga kaki kanan ikut terangkat dalam posisi lutut menekuk 45 derajat. Gambar cara melakukan dua macam gaya tolak peluru di atas bisa dilihat di link ini hlm. 154. - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Addi M Idhom
di bawah ini adalah tahapan tahapan tolak peluru kecuali